Profesionalitas Para Wanita Milenial di Industri Beton

Dalam lingkungan WIKA Beton, mereka kerap disebut dengan panggilan ‘Insan Beton’ – mari mengenal lebih dekat sosok-sosok tangguh di tengah industri yang identik dengan pria ini.

Tim Redaksi WIKA Beton berkenalan dengan Sitlas, Susi dan Ayu, ketiganya Insan Beton – Ayu bekerja di kantor pusat sementara Susi dan Sitlas di PPB Majalengka.

Sitlas, Bagian Teknik dan Mutu di Pusat Pengendali Dokumen PPB Majalengka Sehari-hari, ia bekerja mengendalikan dokumen teknik, yaitu gambar, dokumen prosedur seluruh pabrik, dan dokumen prosedur SMK3. “Kami ibarat pintu gerbang, dokumen dari kantor pusat datang pertama kali ke sini, dan saya harus menginformasikan dokumen terbaru ke bagian masing-masing, misalnya untuk bagian teknik, saya sampaikan ke drafter.” Lini pekerjaan ini memiliki peran penting, untuk menjaga komunikasi – jika dokumen terbaru tidak tersampaikan, misalnya dari drafter ke produksi, hal itu tentu berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan proyek. 

Ayu Silvia Delisa, Bagian Engineering di Kantor Pusat Sebagai staf di Bagian Engineering, wanita dari Sumatera Barat ini disibukkan dengan mengurus desain gambar dan analisa proyek. “Rata-rata kebanyakan jembatan dan balok-baloknya, antara lain yang menjadi ikon itu Jembatan Petuk di Kupang, NTT,” sahutnya yakin ketika ditanya mengenai salah satu proyek yang paling berkesan baginya. Apa yang menjadi inspirasinya dalam bekerja? “ Walau ada kalanya waktu libur terpakai untuk bekerja, tapi nggak apa-apa itu dinikmati, karena setelah semua selesai, ada rasa puas.” Ia berharap, infrastruktur Indonesia makin bagus dan canggih dari Sabang sampai Merauke.

Susi Oktaviani, Perencanaan & Evaluasi Produksi di PPB Majalengka Di sela kesibukannya merencanakan produksi Bantalan Jalur Rel, tiang pancang dan tiang listrik di PPB Majalengka, Susi juga bertanggung jawab mengevaluasi proses produksi di pabrik tersebut. Ia pun selalu berupaya mengatur waktu se-efisien mungkin dalam bekerja.  Mengapa? “Sebagai ibu yang bekerja, saat ini keadaan saya sedang jauh dari suami, sehingga harus berperan ganda sebagai ibu sekaligus ayah; tiap hari bangun lebih pagi dan tidur lebih larut. Saya berjuang untuk bekerja sebaik mungkin agar waktu bekerja saya lebih efisien, agar seimbang antara karir dan keluarga saya,” ujarnya yakin. 

Share:

Lainnya

Send Us A Message