Mengintip Penerapan Konstruksi hijau di WIKA Beton

Belakangan ini masyarakat tengah dihebohkan dengan polusi udara yang memenuhi langit Jabodetabek. Selama beberapa minggu belakangan, terlihat lapisan abu-abu menyelimuti langit seperti kabut, yang sebenarnya adalah lapisan tebal polusi udara. Bahkan pada bulan Agustus 2023 lalu, situs pemantau kualitas udara IQAir sempat menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Menurut sejumlah pakar dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB University dan Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM-SEAP), penyebab terjadinya polusi udara yang memiliki dampak cukup besar di antaranya adalah pergerakan angin, emisi kendaraan, musim kemarau, kegiatan industri, dan lainnya.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton), sebagai salah satu pemain aktif di industri beton tanah air, juga turut memperhatikan konsep green construction dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.WIKA Beton sendiri memiliki program green construction dan green building yang akan diimplementasikan secara bertahap. Green construction merupakan rancangan dan pelaksanaan proses konstruksi, berdasarkan dokumentasi kontraktual. Tujuan dari penerapan konsep green construction adalah untuk meminimalkan dampak negatif dari proses konstruksi terhadap lingkungan. Sedangkan green building adalah bangunan aspek konstruksi, desain dan operasinya berbasis lingkungan. Tujuan utama dari konsep ini adalah keamanan dan lingkungan alam.

Tujuh aspek persyaratan teknis pada program green construction WIKA Beton yakni bahan baku, energi, air, proses produksi, produk, pengelolaan limbah, dan emisi gas rumah kaca(GRK). WIKA Beton mementingkan aspek manajemen lingkungan bangunan pada aspek green building juga kualitas udara dan kenyamanan pada aspek green construction. Hal lainnya yang turut berkontribusi terhadap pengurangan polusi udara ini adalah dilakukannya pengujian emisi gas buang dari mesin diesel yang digunakan, serta dilakukannya upaya pengelolaan emisi CO2 salah satunya dengan menggunakan pengganti bahan baku.

Selain itu, WIKA Beton menghadirkan produk Beton Porous sebagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah banjir di daerah perkotaan. Untuk mewujudkan green construction di lokasi proyek, WIKA Beton sendiri juga telah menerapkan Konstruksi Hijau dengan memastikan seluruh proyek dilengkapi perizinan lingkungan yang dibutuhkan antara lain yaitu dengan perizinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).

Beberapa proyek WIKA di Indonesia timur seperti proyek Pelabuhan Wani juga telah menggunakan semen non-OPC yaitu semen Portland Composite Cement (PCC). Tak hanya itu, untuk mengurangi emisi karbon WIKA Beton menggunakan limbah fly ash sebagai bahan campuran beton ready mix untuk mendukung industri berkelanjutan dan sudah diterapkan di beberapa proyek prestisius seperti proyek Jakarta International Stadium, kantor High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), Kawasan Industri Terpadu Batang, dan beberapa proyek lainnya.

Share:

Lainnya

Send Us A Message