Electronic Quality Control (E-QC) Sebuah Karya Inovasi Terbaru WIKA Beton
PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) kembali mempersembahkan karya inovasi, sebuah tradisi yang terus terjaga hingga saat ini. Bertempat di Laboratorium WIKA Beton di Bogor, pada tanggal 29 Maret 2019 dilaksanakan peluncuran aplikasi electronic Quality Control (e-QC) berbasis web dan android. E-QC merupakan sistem informasi berbasis data digital yang digunakan sebagai kontrol terhadap kualitas mutu beton yang dihasilkan oleh pabrikasi beton atau ready mix. Sistem ini dikembangkan sebagai bagian dari ERP (Enterprise Resource Planning) WIKA Beton yang terintegrasi.
Pengembangan aplikasi ini telah dimulai sejak tahun lalu untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam melakukan evaluasi atas quality control. Berawal dari semakin banyaknya benda uji hasil produksi beton pracetak yang didata secara manual, semakin menyulitkan dalam pendokumentasian, menguras banyak waktu dan sumber daya, sulit melakukan kendali atas benda uji yang semakin beragam, serta semakin sulit dalam menulusuri data history.
Pengembangan e-QC ini melibatkan Universitas Gadjah Mada sebagai wujud link and match dengan dunia pendidikan yang menjadi bagian dari kerja sama Grup Wijaya Karya.
Peresmian penggunaan e-QC oleh Manajer Research and Development, Ir. Gambiro MT dilakukan secara simbolik dengan mengaktifkan user yang dapat mengakses software ini secara berjenjang sesuai dengan level kebutuhan akses. Turut hadir dalam peresmian ini Manager Engineering, IGN Harry Sumartono ST, Manager PPB Bogor, Adrian Marcel ST. serta partner dari Universitas Gadjah Mada, Ir. Aminullah MT. PhD.
Dalam sambutannya, IGN Harry menyampaikan kepuasannya karena dapat mengetahui secara cepat hasil pengujian tersebut dimanapun berada selama dapat mengakses jaringan internet, tanpa harus hadir di lokasi pengujian atau meminta data tersebut ke pabrik yang bersangkutan. Keuntungan lain yang diperoleh yaitu dapat mengetahui statistik data pengujian antara lain interval kuat tekan beton tertinggi, terendah, pola data mutu beton, identifikasi mutu produksi, memiliki bank data pengujian, dst. Data statistik ini tentunya dapat direcord dengan baik hingga kurun waktu yang lama. Selama kurun waktu pengujian 6 bulan terakhir sejak September 2018, dihasilkan sekitar 5.000 benda uji hasil dari berbagai macam produksi produk beton yang ada di PPB Bogor sebagai pilot project.
Program selanjutnya, e-QC ini akan terus dikembangkan bukan hanya di Pabrik produk Beton lain, melainkan juga unit RMC, mobile plant, serta fasilitas produksi beton lainnya. Melalui system e-QC ini diharapkan nantinya dapat mengontrol seluruh aktifitas batching plant, mesin produksi yang ada diseluruh fasilitas produksi yang terhubung dalam jaringan, sehingga semua informasi status lainya seperti informasi idle, sedang bekerja, kapasitas terpakai, dan sebagainya dapat tersedia secara real-time.
“Tidak hanya berhenti pada e-QC saja, pengembangan atas quality control ini juga akan dilanjutkan pada electronic Quality Product (e-QP) serta tahapan pekerjaan quality assurance lainnya, pada akhirnya pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat demi untuk memberikan kepuasan pelanggan di era Industri 4.0 sekarang ini”, pungkas Gambiro.