WIKA Beton Pimpin Transformasi Industri Hijau: Standar Berkelanjutan untuk Beton Pracetak dan Prategang

WIKA Beton Pimpin Transformasi Industri Hijau: Standar Berkelanjutan untuk Beton Pracetak dan Prategang

Jakarta, 10 Juni 2024 — PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) memposisikan dirinya sebagai pemimpin industri dalam transisi berkelanjutan dengan peran strategis dalam penyusunan Standar Industri Hijau (SIH) untuk produk Beton Pracetak dan Prategang. Komitmen ini bukan sekadar partisipasi, melainkan tanggung jawab nyata terhadap masa depan industri konstruksi yang lebih hijau dan bertanggung jawab.

Pada 7 Juni 2024, momentum penting tercipta melalui Kegiatan Konsensus Rancangan Standar Industri Hijau (RSIH) yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) dan dikoordinasikan oleh Asosiasi Produsen Beton Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I). Pertemuan strategis ini menghadirkan perwakilan Kemenperin, AP3I, dan seluruh anggota asosiasi produsen beton pracetak dan prategang nasional dalam satu ruang kolaboratif yang bertujuan merumuskan standar industri masa depan.

WIKA Beton dipercaya sebagai pelopor dalam menyusun dua komponen kritis dari kerangka standar yang komprehensif. Pertama, Persyaratan Teknis untuk Bahan Baku, yang menekankan pemilihan material ramah lingkungan dan efisiensi maksimal dalam penggunaan sumber daya alam. Kedua, Persyaratan Manajemen untuk Ketenagakerjaan, yang berfokus pada penerapan praktik ketenagakerjaan yang adil, sehat, aman, dan berkelanjutan. Tanggung jawab ganda ini mencerminkan visi holistik WIKA Beton terhadap keberlanjutan—tidak hanya produk yang ramah lingkungan, tetapi juga ekosistem kerja yang manusiawi dan progresif.

Inisiatif ini merupakan manifestasi langsung dari WTON Green Program, transformasi komprehensif WIKA Beton menuju industri hijau melalui tiga pilar utama: efisiensi energi yang terukur, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan pengembangan produk beton dengan standar keberlanjutan tertinggi. Dengan demikian, WIKA Beton tidak hanya menyesuaikan diri dengan tren global, tetapi memimpin perubahan dalam DNA industri konstruksi Indonesia.

Kolaborasi strategis antara Kemenperin, AP3I, dan seluruh pelaku industri, termasuk WIKA Beton, menciptakan ekosistem yang kondusif untuk inovasi berkelanjutan. Dengan penetapan dan implementasi luas Standar Industri Hijau Beton Pracetak dan Prategang, Indonesia memposisikan dirinya sebagai pemimpin regional dalam praktik konstruksi berkelanjutan. Standar ini bukan hanya regulasi administratif, tetapi tonggak sejarah dalam transformasi industri beton menuju masa depan yang lebih hijau, bertanggung jawab, dan kompetitif di panggung global.


WIKA Concrete Leads Green Industry Transformation: Sustainability Standards for Precast and Prestressed Concrete

Jakarta, June 10, 2024 — PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Concrete) establishes itself as an industry leader in sustainable transition through a strategic role in developing Green Industry Standards (SIH) for Precast and Prestressed Concrete products. This commitment transcends mere participation—it represents concrete responsibility toward a greener and more accountable future in construction industry.

On June 7, 2024, a pivotal moment crystallized through the Consensus Meeting on Draft Green Industry Standards (RSIH), facilitated by the Indonesian Ministry of Industry (Kemenperin) and coordinated by the Association of Indonesian Precast and Prestressed Concrete Producers (AP3I). This strategic convening brought together representatives from Kemenperin, AP3I, and all members of the national precast and prestressed concrete producer association in a collaborative space dedicated to formulating industry standards for tomorrow.

WIKA Concrete earned recognition as the pioneering institution entrusted with developing two critical components of a comprehensive standards framework. First, Technical Requirements for Raw Materials, emphasizing the selection of environmentally friendly materials and maximum efficiency in natural resource utilization. Second, Management Requirements for Labor Practices, focusing on the implementation of fair, healthy, safe, and sustainable employment practices. This dual responsibility reflects WIKA Concrete’s holistic vision of sustainability—not merely environmentally conscious products, but a humane and progressive work ecosystem.

This initiative represents a direct manifestation of the WTON Green Program, WIKA Concrete’s comprehensive transformation toward a green industry through three core pillars: measurable energy efficiency, responsible waste management, and the development of concrete products meeting the highest sustainability standards. Thus, WIKA Concrete does not merely adapt to global trends; it drives transformative change within the DNA of Indonesia’s construction industry.

Strategic collaboration among Kemenperin, AP3I, and industry stakeholders, including WIKA Concrete, creates a conducive ecosystem for sustainable innovation. Through the establishment and widespread implementation of Green Industry Standards for Precast and Prestressed Concrete, Indonesia positions itself as a regional leader in sustainable construction practices. These standards transcend administrative regulation; they represent a historic milestone in concrete industry transformation toward a future that is greener, more accountable, and competitive on the global stage.

Share:

Lainnya

Send Us A Message

Send Us A Message