Komisaris Utama Induk Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Bapak Imam Santoso beserta jajaran Komisaris melaksanakan QSHE Patrol di unit kerja Proyek Tol layang A.P. Pettarani Makassar pada Rabu, 11 September 2019.
Didampingi oleh Direktur Operasi WIKA Beton I Ketut Pasek Senjaya Putra dan Direktur Teknik & Pengembangan WIKA Beton Sidiq Purnomo, QSHE Patrol ini meninjau mutu produk serta keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di area kerja proyek. Tidak hanya itu, QSHE ini turut mengkaji topik khusus di antaranya penerapan teknologi Building Information Modeling (BIM), implementasi Job Safety Analysis (JSA), hingga inovasi teknologi formwork Pier Head yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
Pada QSHE Patrol ini, inovasi teknologi formwork Pier Head menjadi salah satu perhatian positif bagi manajemen. Sistem Plate Girder (Aluma) pada formwork Pier Head di Proyek Tol Layang A.P. Pettarani Makassar memiliki nilai unggul dibandingkan sistem cetakan lainnya pada produk Pier Head yang terpasang di proyek pembangunan lainnya.
Formwork Pier Head dengan Sistem Aluma pada proyek ini memiliki keunggulan pada waktu penyelesaian pekerjaan instalasi yang 2 kali lebih cepat dibanding menggunakan Sistem Shoring maupun Bracket. Apabila sebelumnya pekerjaan instalasi Pier Head memerlukan waktu 32 hari, metode instalasi dengan Sistem Aluma hanya membutuhkan waktu 15 hari karena sistem Formwork Pier Head ini dapat dirakit di bawah dan dipasang serta memudahkan pekerjaan pembongkaran bekisting.
Melihat keberhasilan performa sistem formwork ini, jajaran Komisaris WIKA meminta WIKA Beton mengajukan paten teknologi formwork produk Pier Head sesuai yang telah diterapkan di Proyek Tol Layang A.P Pettarani dan mengimplementasikannya di berbagai proyek sejenis yang ditangani oleh WIKA Group.
