Dalam dunia konstruksi yang kompleks dan penuh tantangan, komitmen terhadap integritas menjadi pondasi utama untuk membangun kepercayaan. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) menegaskan komitmen tersebut dengan meraih sertifikat ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) pada tanggal 08 April 2025.
Pencapaian ini bukan sekadar prestasi administratif, tetapi merupakan cerminan dari transformasi budaya kerja di tubuh perusahaan. ISO 37001:2016 merupakan standar internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani risiko penyuapan, baik di lingkungan internal Perusahaan maupun dalam hubungan eksternal dengan pihak ketiga.
Komitmen WIKA Beton dalam menerapkan SMAP di lingkungan Perusahaan dimulai dengan Menyusun infrastruktur SMAP Perseroan yang terdiri dari Struktur Organisasi SMAP, Tim Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan, dan Tim PIC SMAP dari masing-masing Divisi Penerap yang pelaksanaannya berada di bawah pengelolaan Sekretariat Perusahaan Cq. Bidang Legal & GCG.
Setelah infrastruktur SMAP terbentuk dokumen-dokumen pendukung seperti kebijakan, pedoman dan prosedur SMAP dapat diakses melalui portal Knowledge Management and website resmi Perseroan. Sertifikat ISO 37001:2016 ini diberikan setelah PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) melalui proses audit menyeluruh oleh lembaga sertifikasi independen. Dalam proses sertifikasi, masing-masing Divisi Penerap yang masuk dalam ruang lingkup sertifikasi telah menjalani serangkaian tahapan dengan roadmap sebagai berikut:
Perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem anti-penyuapan yang telah diterapkan, guna memastikan efektivitasnya dalam mendukung operasional yang bersih dan bebas dari praktik penyuapan. Dengan diperolehnya sertifikat ISO 37001:2016 WIKA Beton berharap dapat memperkuat posisi strategis di tengah persaingan industri yang semakin kompetitif. Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang terstruktur juga menjadi nilai tambah bagi investor, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.
