Untuk mendukung pembangunan dalam negeri, Wika Beton telah menyelesaikan berbagai proyek hingga ke wilayah Indonesia bagian Timur. Sejak perusahaan ini pertama kali berdiri di tahun 1997. Proyek – proyek yang dikerjakan WIKA Beton tersebar berbagai sektor dan di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga tidak fokus di wilayah Indonesia bagian Barat saja. Beberapa proyek infrastruktur yang dibangun oleh WIKA Beton untuk wilayah Indonesia Timur antara lain adalah Jembatan Youtefa di Kota Jayapura Papua, Jembatan Gantung Asmat Papua, Jembatan Merah Putih Ambon dan Jalan Tol Layang A.P Pettarani, Makassar.
Jembatan Youtefa
Jembatan Youtefa telah menjadi ikon daerah baru yang indah di tanah Papua. Dibangun sejak Mei 2015 lalu, jembatan ini diresmikan pada 28 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Jembatan merah sepanjang 732 meter ini menghubungkan Distrik Jayapura Selatan dan Muara Tami di Kota Jayapura.
Jembatan Youtefa dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Jembatan Pendekat (Approach Bridge) dan bagian Jembatan Utama (Main Bridge). Untuk Jembatan Utama selain menggunakan Jembatan Pelengkung Baja juga menggunakan PC I Girder dengan Mutu 42 MPa sebanyak 11 produk, sedangkan untuk jembatan pendekat, menggunakan plat lantai jembatan pracetak (precast slab) dan PC I Girder dari WIKA Beton dengan spesifikasi Slab Mutu 35 MPa dan Girder 42 MPa. Adapun total Full Slab yang WIKA Beton kirimkan ke proyek ini adalah sebanyak 1.120 produk dan Girder sebanyak 55 produk. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat Papua serta mempercepat akses transportasi darat di kedua distrik.
Jembatan Gantung Asmat
Masih di tanah Papua, WIKA Beton berkontribusi membantu kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proyek pembangunan jalan dan jembatan Asmat. Proyek ini dilakukan dalam upaya membangun infrastruktur setempat yang sudah didominasi lumpur dan rawa sehingga diperlukan penyempurnaan jalan dengan pengerasan beton untuk menunjang kegiatan penanganan darurat bencana virus campak dan gizi buruk.
Pada proyek ini, WIKA Beton berkontribusi menyediakan beton Pile Slab yang cocok digunakan untuk daerah rawa. Selain membantu penyelesaian darurat bencana, jembatan gantung sepanjang 72 meter di Kabupaten Asmat ini juga diharapkan mampu meningkatkan kehidupan masyarakat setempat.
Jembatan Merah Putih
Jembatan yang membentang sepanjang 1.149 meter ini menjadi penghubung dua daerah yaitu Ambon Utara dan Ambon Selatan atau tepatnya Desa Rumah Tiga di Kecamatan Sirimanu dan Desa Hative Kecil di Kecamatan Teluk Ambon.
Jembatan Merah Putih yang diresmikan pada tahun 2016 yang lalu ini telah berhasil mempersingkat waktu dan jarak tempuh masyarakat di Teluk Ambon menuju Bandara Pattimura. Sebelum jembatan ini dibangun, masyarakat kota Ambon harus menempuh jarak 35 kilometer dalam waktu 60 menit untuk bisa sampai ke bandara. Namun semenjak dibukanya jembatan ini, waktu tempuhnya menjadi lebih singkat yaitu 30 menit.
Tidak hanya mendukung kelancaran mobilitas penduduk dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi , Jembatan Merah ini telah menjadi salah satu icon pariwisata paling menarik di Kota Ambon.
Jalan Tol Layang A.P. Pettarani
Proyek tol layang pertama di Makassar ini menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di Kota Makassar. Jalan Tol A.P. Pettarani dimulai dari Flyover Urip Sumoharjo hingga pertigaan Jalan Sultan Hassanudin. Totalnya, Jalan Tol A.P. Pettarani akan membentang kurang lebih sepanjang 4,3 kilometer.
Saat ini, pembangunan jalan tol layang telah menyelesaikan pemasangan Box Girder Jembatan. Direncanakan, proyek ini dapat segera beroperasi dan dimanfaatkan masyarakat Makassar pada tahun 2020.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, WIKA Beton berharap untuk dapat terus berkontribusi terhadap kesejahteraan dan peningkatan laju ekonomi dalam negeri yang merata hingga ke wilayah Timur Indonesia.