Beton Pracetak, Kunci Cepatnya Proses Konstruksi Rumah Sakit COVID-19 di Cina

Mewabahnya virus COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina telah menyebar ke berbagai negara di dunia sehingga ditetapkan sebagai pandemi. Di Cina sendiri, lebih dari 80.000 kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Di awal meningkatnya kasus COVID-19, telah diketahui bahwa pemerintah Cina memutuskan untuk melakukan pembangunan dua rumah sakit khusus pasien COVID-19 di Wuhan yaitu Rumah Sakit Huoshenshan dan Rumah Sakit Leishenshan⁣

Pemerintah Cina mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk membangun fasilitas medis baru ini dalam kurun waktu tujuh hari.. Rumah Sakit Huoshenshan dirancang dengan kapasitas 1.000 tempat tidur di lahan seluas 2,4 hektar. Sementara Rumah Sakit Leishenshan dibangun di lahan seluas 3 hektar dengan fasilitas 1.300 tempat tidur. ⁣

Pembangunan kedua rumah sakit cepat berkapasitas besar ini pun bukan yang pertama kali dilakukan di Cina. Pemerintah Cina sebelumnya juga membangun rumah sakit khusus pasien Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Xiaothangsan pada tahun 2003 silam. ⁣

Pembangunan kedua rumah sakit yang cepat ini tidak jarang memunculkan beragam pertanyan dari berbagai pihak terutama terkait keamanan konstruksi karena pada umumnyapembangunan rumah sakit membutuhkan beberapa tahun masa konstruksi. Meski dipertanyakan, pembangunan rumah sakit dalam waktu yang cepat ternyata sangat mungkin dilakukan dengan memanfaatkan material prefabrikasi atau beton pracetak. Dalam kasus ini, Rumah Sakit Xiaotangshan yang sebelumnya dibangun untuk pasien SARS juga menggunakan beton pracetak. Mengacu pada kesuksesan pembangunan Rumah Sakit Xiaotangshan yang sangat cepat, Cina kembali menerapkan penggunaan material prefabrikasi atau beton pracetak yang menjadi kunci percepatan proses konstruksi dua Rumah Sakit khusus pasien Covid-19.⁣

Pembangunan kamar-kamar Rumah Sakit Huoshenshan dan Rumah Sakit Leishenshan sepenuhnya dirakit dan dibuat di pabrik yang kemudian diangkut dengan truk dan ditempatkan di lokasi pembangunan. Menurut seorang insinyur struktural Knippers Helbig asal Jerman, Thorsten Helbig, teknik pembangunan dengan material beton pracetak ini sepenuhnya amankarena unit kamar dirakit di  lingkungan pabrik dengan kendali maksimal, sehingga dapat diawasi dan dipastikan bahwa semua beton pracetak atau blok modular terpasang sempurna. Faktor-faktor lain seperti banyaknya jumlah tenaga kerja dan ketersediaan bahan bangunan juga menjadi kunci cepatnya proyek pembangunan rumah sakit di Wuhan ini. ⁣

Penggunaan material beton pracetak sendiri bukanlah hal baru di dunia konstruksi. Jaringan hotel Citizen M dan Marriott International juga telah menggunakan beton pracetak dalam rencana pembangunannya. Material prefabrikasi juga telah digunakan dalam skenario darurat di berbagai negara, seperti di Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dapat dengan cepat mendirikan rumah sakit lapangan untuk diagnosis dan perawatan darurat.⁣

Share:

More

Send Us A Message