WIKA Beton dan Kontribusi PPB Majalengka dalam Pembangunan Pembangkit Listrik

Listrik merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat, seiring dengan meningkatnya gaya hidup modern terutama di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, pembangunan pada sektor kelistrikan menjadi prioritas pemerintah. Untuk mewujudkan pemerataan persediaan listrik di seluruh wilayah di Indonesia, pemerintah meningkatkan jumlah pembangunan pembangkit listrik dari tahun ke tahun. Dalam rangka mendukung program ini, WIKA Beton turut terlibat dalam  program pemerintah terkait  pembangunan infrastruktur pembangkit listrik⁣

Pabrik Produk Beton (PPB) WIKA Beton Majalengka adalah salah satu pabrik yang turut mendukung program pembangunan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dalam kerja sama tersebut, PPB Majalengka mendapat kepercayaan dalam proses pembuatan tiang pancang. ⁣

Adapun PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik jenis ini terdiri atas generator yang seporos dengan turbin, dan digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar. ⁣

Beberapa kerjasama dalam pembangunan pembangkit listrik yang telah terjalin bersama WIKA Beton  tidak terbatas hanya pada PLTU seperti pada  PLTU Tanjung Jati, PLTU Cirebon, PLTU Batang, tetapi juga pada infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu PLTA Jatigede.⁣

Proyek Pembangunan PLTA Jatigede Sumedang, Jawa Barat, yang berkapasitas 2×55 MW, diarahkan untuk menyuplai pasokan sistem kelistrikan seluruh kawasan Jawa – Bali. Selain memproduksi tiang beton, WIKA Beton juga terlibat dalam penyediaan dan instalasi produk PC Bridge Crane Girder yang akan difungsikan sebagai Runaway Bridge Crane pada bangunan utama PLTA.⁣

Sebagian besar produk beton pracetak yang digunakan dalam pembangunan PLTA lahir dari PPB Majalengka yang merupakan pabrik keempat yang didirikan oleh WIKA Beton. PPB Majalengka menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam kegiatan produksinya.

Share:

More

Send Us A Message