Prinsip 3R yang Diterapkan di Kantor Pusat WIKA Beton

Dalam perundang-undangan yang berlaku, pemerintah Indonesia menginstruksikan bahwa setiap perusahaan harus berupaya menjaga dan memberikan dampak baik pada lingkungan hidup. WIKA Beton terus berupaya mendukung pemerintah dengan menerapkan prinsip Reuse, Reduce dan Recycle (3R) yang telah dilakukan di Kantor Pusat.

Hal ini dapat dilihat dari Gedung WIKA Tower yang telah dibangun dengan konsep green building sebagaimana mengacu pada Sertifikasi Greenship level Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Dalam rangka mewujudkan konsep tersebut, WIKA Beton menggunakan material konstruksi bangunan yang ramah lingkungan. Dalam upaya mereduksi atau meminimalisir pengaruh negatif atas bahan material produksi, WIKA Beton telah melakukan kajian dan pemanfaatan terhadap penggunaan material dan sumber daya alam guna memproduksi beton yang lebih ramah lingkungan, di antaranya:

a. Pemanfaatan material lain seperti fly ashnickel slabsilika fume as pozzolan yang dapat mengurangi sebagian penggunaan semen.

b. Pengembangan rancang campur beton mutu tinggi, penggunaan material daur ulang, material buatan dan limbah industri seperti tailingbottom ashferonikel dan gelas sebagai agregat.

c. Pengembangan bacteria-based self healing concrete atau beton yang dapat memperbaiki diri sendiri dengan memanfaatkan bakteri.

d. Penggunaan material pengganti semen sebagai bahan dasar pengikat beton seperti alkali activated material and geopolymer (material yang dibentuk dengan menggunakan aktivasi alkali pada material dasar yang kaya silika-alumina sebagai pre-cursor).

WIKA Beton juga melaksanakan setiap kegiatan operasional berbasis program penghematan dan efisiensi sumber daya alam, di antaranya:

a. Penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sejak tahun 2014, Perseroan telah menerapkan kebijakan efisiensi sumber daya alam terutama dalam hal penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mobil operasional.

b. Efisiensi Kertas. WIKA Beton mengambil sejumlah langkah inisiatif untuk mengurangi tingkat konsumsi kertas. Hal ini dilakukan dengan menerapkan sistem dokumentasi tanpa kertas (paperless), mengoptimalkan fungsi e-mail sebagai media untuk menyebarluaskan pengumuman atau sosialisasi informasi di lingkungan internal, kebijakan penggunaan kertas bolak-balik atau used paper untuk kegiatan administrasi sehari-hari, dan kebijakan penggunaan kertas daur ulang (recycle paper) pada material komunikasi.

c. Efisiensi Energi Listrik. Sejak tahun 2014, Perseroan telah berinisiatif untuk menerapkan kebijakan hemat listrik yaitu dengan mengganti lampu biasa dengan lampu LED, mengganti pendingin ruangan dengan bahan ramah lingkungan, memasang timer, penggunaan AC sentral, dan mengurangi penggunaan kelebihan listrik di seluruh unit kerja.

d. Kebijakan Pengelolaan Air. WIKA Beton senantiasa mengoptimalkan pemanfaatan limbah air rumah tangga untuk kepentingan lain, misalnya limbah yang dihasilkan dari Air Conditioning (AC) dipakai untuk menyiram tanaman di area kantor. Label atau stiker untuk menggunakan air secara bijak dan secukupnya juga dipasang di semua toilet.

e. Pengurangan Sampah Plastik. WIKA Beton menggalakkan kampanye self service untuk mengonsumsi air minum dengan gelas dan/atau tumbler.

Share:

More

Send Us A Message