Kokoh, kuat, dan awet adalah sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh beton. Sebagai salah satu komponen konstruksi, sifat-sifat tersebut jelas menjadi keunggulan tersendiri. Nah di balik sifat beton tersebut, penasaran tidak bagaimana cara membuatnya? Bagaimana bisa ya beton ini menjadi cikal bakal dari sebuah bangunan yang megah seperti gedung, jembatan, bahkan turut mengamankan jalannya kereta api di Indonesia?
Langkah Pertama: Pencampuran Bahan
Bahan utamanya ada semen, air, dan agregat. Agregat ini masih dibagi menjadi dua yaitu agregat kasar dan halus. Agregat kasar ini biasanya adalah kerikil sedangkan agregat halus adalah pasir beton. Bahan-bahan tersebut lalu dicampurkan sampai benar-benar rata menutupi seluruh rongga.
Setelah Campuran Merata, Adonan Beton Siap Dipindahkan
Karena terbuat dari campuran semen, air dan agregat, adonan beton harus segera dipindahkan ke dalam cetakan sebelum mengeras dan tidak bisa dicetak sesuai dengan kebutuhan. Cara menuangkan juga bermacam-macam tergantung alat cetak yang digunakan. Ada yang dituang biasa ada juga yang menggunakan pompa.
Padatkan Kembali Adonan Beton agar Rongga di dalamnya Tertutup Sempurna
Proses pemadatan adonan beton di dalam cetakan ini juga bermacam-macam,tergantung pada cetakan yang digunakan. Mengapa adonan beton yang sudah dituang ke dalam cetakan perlu dipadatkan? Tujuannya adalah untuk membuat adonan beton benar-benar padat dan menghindari terbentuknya rongga udara yang bisa membuat kualitas beton menurun nantinya.
Permukaan Adonan Beton perlu Diratakan
Adonan beton yang sudah masuk cetakan perlu diratakan permukannya.Alasannya, dengan permukaan yang rata, proses pengeringan jadi lebih merata dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Bahkan ada yang bilang bahwa proses pengeringan ini akan berjalan 75% lebih cepat jika permukaanya sudah rata sepenuhnya. Mengenai alat yang digunakan untuk meratakan jelas berbeda tergantung pada cetakan beton masing-masing.
