Sumber: https://wika-beton.co.id/id/patent-signing-reactive-concrete-product
Bahan baku pembuatan beton terdiri dari 3 komponen utama: Semen, air dan agregat. Bahan baku agregat sendiri masih terdiri dari 2 komponen, yaitu agregat halus dan kasar. Agregat kasar merupakan batu-batu kerikil sedangkan agregat halus adalah pasir beton.
Sejak akhir 2017 yang lalu, WIKA Beton bersama Institut Teknologi Bandung berhasil menciptakan sebuah inovasi baru. Inovasi tersebut bernama Reactive Powder Concrete (RPC) atau Beton Bubuk Reaktif.
Reactive Powder Concrete merupakan inovasi dimana kedua bahan baku agregat disatukan & jadi lebih hemat
Ya, tercipta ide untuk menyatukan keduakomponen agregat tersebut. Jadi, bisa dikatakan RPC merupakan beton yang dibuat dari satu komponen agregat saja. Agregat yang digunakan juga istimewa, karena terdiri dari berbagai material berukuran mikro.
Keunggulan RPC apa saja?
Karena dibuat dari agregat bermaterial mikro, beton jadi memiliki homogenitas, kekompakan serta durabilitas yang tinggi. RPC yang mengandung material mikro salah satunya adalah silica ini juga mampu bereaksi pada suhu yang lebih tinggi pada proses pembuatannya, sehingga mempercepat peningkatan tekan kuat beton. Dengan sederet keunggulan ini, RPC bisa dibuat dengan penampang yang lebih kecil, tipis dan optimal. RPC juga bisa digunakan untuk pembuatan pracetak arsitektur.
Kerjasama dengan ITB, wujud kepedulian WIKA Beton dengan penerus di bidang industri beton
Terciptanya RPC ini ternyata membutuhkan waktu; penelitian telah dimulai sejak tahun 2014 yang lalu. Kurang lebih 3 tahun berlalu, RPC ini siap diproduksi secara massal. Kerjasama dengan ITB ini merupakan link and match atau kolaborasi antara akademik dengan industri. Dan sebagai pelopor industri beton di Indonesia, WIKA Beton mensinergikan kemampuan produksi dan teknologi pembuatan beton untuk pengembangan di bidang ilmu pengetahuan agar lebih maju.
Sumber: Press release https://www.wika-beton.co.id/node/286