Mengenal Konsep CSR WIKA Beton

Corporate Social Responsibily (CSR) merupakan tanggung jawab perusahaan untuk memastikan bahwa operasi bisnisnya dapat memberikan efek yang positif terhadap aspek sosial maupun lingkungan. Program CSR sering kali dihubungkan dengan filantropi, donasi maupun kegiatan sosial lainnya, walaupun sebenarnya terdapat aspek lain dalam pelaksanaan program CSR. ⁣

Jika berbagai aspek yang ada pada program CSR dapat dikembangkan dan dikelola dengan tepat, maka akan membantu perusahaan dalam mewujudkan keberlanjutan bisnis (business sustainability). Oleh karena itu Fahruri, Staf CSR dan Umum WIKA Beton turut menjelaskan konsep CSR WIKA Beton, yang meliputi berbagai aspek.⁣

Dari Hulu ke Hilir⁣

CSR bisa diartikan secara luas sebagai kebijakan strategis untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan yang meliputi tiga aspek yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan  dalam upaya pencapaian keadilan sosial bagi seluruh pemangku kepentingan. Meskipun demikian, kegiatan CSR sebaiknya tetap diutamakan untuk stakeholder di dalam perusahaan terlebih dahulu.  Konsep CSR dari hulu ke hilir meliputi seluruh rantai nilai (value chain) yang dapat disebut sebagai Supplier, Input, Process, Output, dan Customer (SIPOC). Berikut adalah penjelasan SIPOC :⁣

1.    Supplier (pemasok), misalnya jika memutuskan menggunakan pemasok dari Tiongkok, pengambil keputusan perlu mempertimbangkan dampaknya, seperti berapa banyak jejak karbon (carbon footprint) yang ditinggalkan dalam proses pengiriman bahan baku. Jika tidak menggunakan pemasok lokal, pengambil keputusan harus mempertimbangkan dampaknya pada kondisi  ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan yang beroperasi.⁣

2.    Input (bahan baku), jika memutuskan untuk menggunakan input (bahan baku) semen, perusahaan harus memperhitungkan dampak yang ditimbulkan dari emisi karbon (CO2) dan polusi debu yang ditimbulkan. ⁣

3.    Process (proses), apabila dalam proses produksi perusahaan tidak memperhatikan unsur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), maka akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan karyawan serta perusahaan misalnya kecelakaan kerja.⁣

4.    Output (hasil), mengingat output perusahaan tidak hanya produk atau jasa, melainkan juga menghasilkan limbah, maka perusahaan harus bertanggung jawab untuk mengelola limbah dengan baik.  Oleh karena itu, inovasi sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan mampu menyeimbangkan antara kebutuhan produksi dan pengelolaan limbah yang ada. ⁣

5.    Customer (konsumen), cara perusahaan memperlakukan dan melayani konsumen adalah sebuah prioritas, misalnya bagaimana menjaga kerahasiaan data-data pribadi konsumen dan melakukan pelayanan purna jual (after sales) yang baik.⁣

Pedoman pelaksanaan CSR perusahaan sendiri mengacu pada ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility, dan Sustainable Development Goals/SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan prinsip 5P (People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership), serta tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).⁣

CSR dan Mitigasi Risiko⁣

Dalam menentukan program CSR yang tepat sasaran, perusahaan sangat disarankan untuk mempertimbangkan strategi mitigasi risiko. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi isu, baik positif maupun negatif, berdasarkan evaluasi dan analisis dampak program CSR yaitu Nature, Economy, Well being, dan Society (NEWS). Hasil identifikasi isu ini kemudian dijadikan sebagai langkah dasar dalam menentukan mapping opportunity yang berisi kemungkinan dan rekomendasi atas solusi dari isu yang muncul.⁣

Selanjutnya, dilakukan penetapan isu prioritas, analisis risiko (probability; impact; dan risk rating), matching priority risk terhadap ISO 26000 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Pada tahap akhir, diperlukan pembuatan system thinking untuk mengetahui leverage point atau titik pengungkit yang mampu mengubah/memperbaiki suatu isu prioritas. ⁣

Dengan menjalankan tahapan di atas, program CSR perusahaan diharapkan mampu memitigasi berbagai risiko bisnis yang muncul. Oleh karena itu, perancangan CSR harus melibatkan beberapa biro/unit kerja yang berpotensi mengalami risiko.⁣

Saat ini, WIKA Beton sedang melakukan penyusunan Roadmap CSR WTON tahun 2020 – 2023. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi panduan terkait implementasi CSR yang akan  dilaksanakan oleh perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan. Program CSR tersebut berpegang pada empat pilar, yaitu: WTON PEDULI; WTON PINTAR; WTON SEHAT; dan WTON REUSE, REDUCE, RECYCLE. ⁣

Share:

More

Send Us A Message