Untuk menghasilkan beton ready mix yang berkualitas, diperlukan beberapa tahapan proses produksi sehingga nantinya beton ready mix siap digunakan dalam pembangunan proyek konstruksi. Salah satu alat yang digunakan sebagai tempat produksi beton ready mix adalah Batching Plant. Batching Plant merupakan tempat produksi beton ready mix atau beton segar siap pakai dalam skala besar. Produk beton ready mix dalam batching plant ini masih harus terus dijaga mutunya sampai di lokasi proyek, oleh karena itu beton harus tetap diaduk di dalam truck mixer sebagai alat distribusi beton ready mix untuk sampai di lokasi proyek.
Dalam produksinya, beton ready mix WIKA Beton berada di bawah unit usaha Ready Mix Concrete (RMC). WIKA Beton juga memiliki unit usaha lainnya yaitu Ready Mix Concrete-High Speed Railway (RMC-HSR). Unit ini dibentuk karena banyaknya permintaan suplai beton ready mix dalam Proyek Strategis Nasional salah satunya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
WIKA Beton dipercaya untuk mensuplai beton ready mix dan material alam ke proyek tersebut. Demi menunjang performa yang jauh lebih baik, WIKA Beton menggunakan sistem batching plant terbaru untuk mensuplai beton ready mix ke proyek kereta cepat ini.
Dalam proyek ini, WIKA Beton mendirikan empat lokasi batching plant yaitu batching plant Halim, batching plant Karawang, batching plant Walini dan batching plant Baros. Batching plant Walini merupakan batching plant pertama yang berdiri dan disetujui oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku kontraktor, PT CARS Dardela Joint Operation (CDJO) selaku konsultan, dan High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) selaku Konsorsium Kontraktor.
Batching plant Walini dilengkapi dengan sumber material yang telah melewati pengujian ketat dari pihak-pihak tersebut. Batching plant ini bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kubikasi beton sebesar sekitar 400.000 m3 pada konstruksi sepanjang sekitar 15 km.
Pada Batching Plant System terbaru ini, setiap material pembentuk beton, terutama untuk material agregat harus mencapai kualitas yang baik guna menghasilkan kuantitas dan kualitas beton yang sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan. Batching plant Walini menggunakan 8 bak penyimpanan (bin) material yang dilengkapi atap untuk mempertahankan kadar air dan kebersihan material.
Selain bin yang telah dipisah sesuai kategori, satu set batching plant ini juga memiliki 5 silo terpisah untuk semen dan fly ash dengan kapasitas penyimpanan masing-masing sebesar 200 ton. Hal ini digunakan untuk mengontrol panas hidrasi yang ditimbulkan oleh material cementitious tersebut.
Dengan penggunaan weighing system otomatis (digital), kuantitas besar dan kualitas terkontrol dari proses mixing material beton pun dapat diperoleh. Hasilnya, batching plant Walini mampu memproduksi fresh concrete dengan volume hingga 240 m3/jam. Batching Plant System dengan hasil optimal seperti ini masih sangat jarang digunakan pada Batching Plant di Indonesia. Di area Batching Plant juga tersedia sebuah sumur galian untuk memenuhi kebutuhan air sebesar 50 m3. Tiap Batching Plant juga akan dialokasikan 16 unit Truck Mixer untuk kebutuhan distribusinya.
Batching plant Walini menjadi uji coba penerapan Batching Plant System dan akan diterapkan di seluruh Batching Plant milik WIKA Beton. Proyek kereta cepat Jakarta – Bandung saat ini masih berlangsung. Dengan dibangunnya empat batching plant, membuktikan bahwa WIKA Beton sangat mendukung proyek kereta cepat yang nantinya akan memudahkan mobilitas masyarakat dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya.
Batching Plant System for RMC-HSR Unit
To produce high-quality ready-mix concrete, several production stages are required to ensure the concrete is ready for use in construction projects. One of the essential facilities for producing ready-mix concrete is the Batching Plant. A Batching Plant is a large-scale production facility for fresh, ready-to-use concrete. The quality of the ready-mix concrete produced at the batching plant must be maintained until it reaches the project site. This is achieved by continuously mixing the concrete in a truck mixer, which serves as the distribution tool to transport the ready-mix concrete to its destination.
Within its operations, WIKA Beton’s ready-mix concrete production is managed under the Ready Mix Concrete (RMC) business unit. In addition, WIKA Beton has established the Ready Mix Concrete – High Speed Railway (RMC-HSR) unit in response to the high demand for ready-mix concrete in National Strategic Projects, particularly for the Jakarta-Bandung High-Speed Railway project.
WIKA Beton has been entrusted to supply ready-mix concrete and natural materials for this project. To ensure superior performance, WIKA Beton has employed the latest batching plant system to supply ready-mix concrete for the high-speed railway project.
For this initiative, WIKA Beton has constructed four batching plant locations: Halim, Karawang, Walini, and Baros. The Walini batching plant was the first to be established and approved by PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) as the contractor, PT CARS Dardela Joint Operation (CDJO) as the consultant, and the High-Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC).
The Walini batching plant is equipped with materials that have undergone rigorous testing by the aforementioned stakeholders. This plant is responsible for fulfilling a concrete demand of approximately 400,000 cubic meters for a construction segment spanning roughly 15 kilometers.
In the new Batching Plant System, all concrete components, particularly aggregates, must meet strict quality standards to ensure the concrete’s quantity and quality align with project specifications. The Walini batching plant utilizes eight covered storage bins for materials, ensuring consistent moisture levels and cleanliness.
In addition to the categorized storage bins, the batching plant is equipped with five separate silos for cement and fly ash, each with a storage capacity of 200 tons. These silos are designed to manage the heat of hydration generated by the cementitious materials.
The plant also employs an automated weighing system (digital), enabling precise and consistent mixing of concrete materials. As a result, the Walini batching plant can produce fresh concrete at a volume of up to 240 cubic meters per hour. Such optimal results from a batching plant system are still rare in Indonesia. Moreover, the batching plant area includes a groundwater well with a capacity of 50 cubic meters to meet water requirements. Each batching plant is also allocated 16 truck mixers for distribution needs.
The Walini batching plant serves as a pilot project for implementing the Batching Plant System and will be adopted across all WIKA Beton’s batching plants. The Jakarta-Bandung High-Speed Railway project is currently ongoing. The establishment of four batching plants underscores WIKA Beton’s strong support for this project, which is expected to enhance mobility between Jakarta and Bandung significantly.
