Artikel

Keunggulan Beton Dibandingkan dengan Bahan Konstruksi Lainnya

Dalam bidang konstruksi, ada beragam pilihan  bahan konstruksi yang akan digunakan.  Saat ini, salah satu bahan konstruksi yang paling diunggulkan adalah beton,  baik untuk konstruksi bangunan di darat maupun di daerah yang berbatasan langsung dengan perairan.  Mengapa bahan ini diunggulkan di bidang konstruksi?
 
Beton Mempunyai Kekuatan Menahan Tekanan Tinggi
Bahan konstruksi beton pada umumnya mempunyai kekuatan untuk menahan tekanan yang tinggi. Tidak heran, mengapa bahan konstruksi satu ini kerap menjadi bahan baku pembuatan suatu bangunan,  seperti jembatan, gedung, sampai bantalan rel kereta api. Pada proses pembuatannya, kekuatan beton menahan tekanan dapat diatur, seperti K-225, K-250, K-350. 
 
Bahan Baku Pembuatan Beton Berlimpah di Indonesia
Bahan konstruksi yang satu ini sebagian besar dibuat dari pasir beton. Bahan baku pasir beton ini ternyata melimpah ruah di Indonesia; ia bisa ditemukan dimana saja, seperti gunung bahkan sampai ke dasar laut. Jadi dengan bahan baku yang melimpah-ruah, beton bisa diproduksi secara massal sehingga bisa terus digunakan untuk menjadi bahan baku sebuah bangunan.
 
 
Biaya Pemeliharaan yang Terjangkau
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi dengan biaya pemeliharaan yang paling rendah.  Setelah beton mengeras pasca diproduksi, maka strukturnya akan mirip seperti batu sehingga tidak membutuhkan biaya yang besar untuk pemeliharaan selama besi tulangannya berada di posisi yang baik dan karat pun akan bisa dicegah.
 
Bisa Sampai Lebih 10 tahun Awetnya
Keunggulan lain beton dibandingkan bahan konstruksi bangunan yang lain adalah awet. bicara mengenai sifatnya yang agaknya beton masih menduduki peringkat utama beton tahan terhadap tekanan, keras seperti batu serta tidak butuh biaya banyak dalam perawatan. Dua hal inilah yang menyebabkan beton bisa bertahan dalam jangka panjang. Itu sebabnya banyak bangunan fasilitas-fasilitas umum yang menggunakan beton sebagai bahan utamanya, seperti jembatan, gedung bertingkat, rel kereta api, sampai penahan ombak di tepi pantai.
 
Siapa lagi yang akan meneruskan produktivitas beton di Indonesia kalau bukan kita?
 
 

 

« Artikel